DokterSehat.Com– Salah satu bahan makanan yang paling digemari masyarakat Indonesia adalah telur. Hanya saja, ada banyak sekali mitos yang beredar tentang bahan makanan dengan harga yang terjangkau ini. Padahal, mitos-mitos ini belum tentu benar.
Berbagai mitos yang terkait dengan telur
Telur dikenal sebagai sumber protein yang tinggi. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan asupan kalori, lemak, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Telur juga bisa diolah menjadi berbagai macam masakan lezat. Tak hanya telur rebus, kita juga bisa mengolahnya menjadi telur dadar, telur ceplok, orak-arik, dan lain-lain.
Berikut adalah berbagai mitos yang tidak benar tentang telur.
Telur bisa menyebabkan datangnya jerawat
Sebenarnya, ada banyak sekali jenis makanan yang dituding sebagai penyebab jerawat. Salah satunya adalah telur. Padahal, dalam realitanya, telur bukanlah pemicu masalah kulit ini. Sayangnya, karena hal ini sudah dipercaya oleh banyak orang, banyak remaja yang takut untuk makan telur. Padahal, telur sangat penting bagi perkembangan, pertumbuhan, dan kesehatannya.
Memang, bagi mereka yang mengalami masalah alergi, telur bisa memicu munculnya jerawat, namun secara umum, nutrisi di dalam telur tidak akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan kulit. Bahkan, kandungan protein dan vitamin yang tinggi di dalam telur justru akan bisa membantu kulit menjadi lebih sehat.
Hanya saja, konsumsi telur memang sebaiknya tidak dilakukan dengan berlebihan. Meskipun kita sangat menyukainya, sebaiknya membatasi telur sekitar satu atau dua butir saja setiap hari.
Kuning telur sebaiknya tidak dimakan
Rasa kuning telur yang lebih enak membuatnya lebih digemari dibandingkan dengan putih telur. Sayangnya, ada mitos yang menyebut kuning telur tinggi kandungan kolesterol dan lemak jahat sehingga sebaiknya dihindari. Padahal, pakar kesehatan menyebut kuning telur termasuk dalam makanan yang baik bagi kesehatan tubuh.
Di dalam kuning telur terdapat nutrisi sehat seperti lemak dan protein. Mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar bisa membangun otot dan menjaga kekuatan tulang. Hal ini berarti, kita tak perlu takut lagi untuk makan kuning telur.
Telur jika dimakan bersama dengan susu bisa menyebabkan gangguan pencernaan
Telur dan susu dikenal luas sebagai makanan yang tinggi nutrisi dan baik bagi kesehatan tubuh. Sayangnya, ada banyak orang yang percaya jika mengonsumsi keduanya dalam waktu yang berdekatan bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Padahal, anggapan ini sebenarnya tidak tepat.
Kedua makanan ini menyediakan nutrisi baik seperti protein, lemak, kalsium, hinga asam amino yang justru bisa membuat berbagai sistem tubuh berjalan dengan lebih baik, termasuk sistem pencernaan. Hanya saja, bagi mereka yang mengalami intoleransi lakstosa, konsumsi susu memang bisa memberikan dampak berupa perut tidak nyaman atau gangguan pencernaan.
Lagipula, ada banyak makanan yang justru dibuat dari kombinasi telur dan susu seperti kue, roti, dan lain-lain. Makanan-makanan ini tidak akan menyebabkan gangguan pencernaan asalkan tidak dikonsumsi berlebihan, bukan?
Telur bisa meningkatkan kolesterol
Di dalam kuning telur memang ada kandungan kolesterol, namun bukan berarti kita sebaiknya menghindarinya demi mencegah kolesterol tinggi. Asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, telur justru bisa menjaga kadar kolesterol tetap seimbang.
Hanya saja, bagi mereka yang sudah mengalami masalah kolesterol tinggi, sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu demi memastikan apakah mereka masih bisa mengonsumsi telur atau tidak.
Telur bisa membahayakan ginjal
Banyak orang yang percaya jika putih telur bisa membahayakan fungsi ginjal. Padahal, dalam realitanya, mengonsumsinya satu atau dua butir telur setiap hari bisa membuat ginjal menjadi semakin sehat.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.